Dokumentasi Progres Pembangunan Panggung Seni dan Budaya |
Menurut Kepala Balai KSDA Bali, Suharyono. Pembangunan Panggung Seni dan Budaya ini dimaksudkan untuk menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara, bisa dimanfaatkan sebagai ajang pentas seni budaya sesuai dengan kearifan lokal dari 15 desa adat disekitarnya. Dengan adanya pertunjukan pentas seni dan budaya diharapkan wisatawan tidak hanya datang untuk mendaki Gunung Batur saja ataupun menikmati permandian air panas, namun juga bisa menikmati pertunjukan seni dan budaya dari masyarakat lokal sehingga dapat memacu kreativitas dan pemberdayaan masyarakat disekitarnya yang berefek pada pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan panggung Seni Budaya Dewi Danu Batur merupakan fasilitas publik untuk mendukung fasilitas pariwisata sebagai kunci pengembangan destinasi yang terletak pada 3A yakni Atraksi, Aksesbilitas, dan Amenitas.
Dalam sambutannya, Kepala Balai KSDA Bali mengharafkan dukungan secara kontinyu dari Pemkab Bangli dalam rangka bersama - sama menjaga kawasan dan lingkungan untuk menghidupkan pariwisata alam yang ada di kabupaten Bangli. Dan pada saatnya dimohon kepada Bupati Bangli, I Made Gianyar untuk meresmikan panggung seni dan budaya dan sekaligus pemberian nama terhadap panggung seni dan budaya ini.
Bupati Bangli, I Made Gianyar dalam acara peresmian panggung seni dan budaya sekaligus memberikan nama panggung seni dan budaya, launching panggung seni dan budaya serta Kintamani Bike Park yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. Pada hari yang berbahagia, untuk mempermanenkan kegiatan yang dilakukan pada hari ini, Ka Balai KSDA Bali dan Kadis Budpar perlu merancang perda, namanya disempurnakan berikutnya hal hal yang perlu dicatat. Rencananya dengan ditutupnya kegiantan ini maka akan dibuka kegiatan tahun 2018, anggaran Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) murni untuk hadiah. Melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk pelaksanaan kegiatan yang bertaraf internasional. Untuk waktu kegiatan mesti difokuskan (tidak dipadukan), sehingga kegiatan ini memiliki identitas, ciri dan nama tersendiri. Untuk kegiatan tahun depan kalau bisa betul - betul mencirikan ciri internasional. Diharafkan wisatawan yang ada di Kuta dan lainnya bisa mengikuti kegiatan dan menginap di kawasan Kintamani.
Gagasan-gagasan yang sudah terlaksana sebelumnya yaitu Lomba Lintas Alam, sekarang ada lomba bersepeda (Batur Enduro Challenge) dan launching Panggung Seni dan Budaya. Terkait dengan pemberian nama panggung seni dan budaya untuk ide awal atau bahan dasarnya sudah diusulkan oleh Kepala Balai KSDA Bali, yaitu Panggung Seni dan Budaya Dewi Danu. Bupati Bangli dalam hal pemeberian nama panggung seni dan budaya, sebelumnya telah menugaskan Kadisbudpar untuk menanyakan nama yang telah diusulkan kepada salah satu ahli bahasa sansekerta, ahli adat dan ahli budaya yaitu ketua MMDP (Majelis Madya Desa Pekraman), Pak Made Rijasa. Menurut beliau kata "dan" mesti dihilangkan sehingga menjadi "Panggung Seni Budaya. Terus kata "Dewi Danu" tetap dipakai namun perlu ditambahkan kata "Batur" karena Dewi Danu itu ada di mana-mana, bisa di danau Buyan-Tamblingan. Sehingga namanya menjadi "Panggung Seni Budaya Dewi Danu Batur". Untuk selanjutya Bupati Bangli melakukan penandatanganan prasasti.
Panggung Seni Budaya Dewi Danu Batur resmi di buka pada hari Minggu, 10 Desember 2017 dan untuk atraksi pertama kalinya dimeriahkan dengan pentas kesenian genjek dari desa Songan B, Kintamani, Bangli.
Dalam sambutannya, Kepala Balai KSDA Bali mengharafkan dukungan secara kontinyu dari Pemkab Bangli dalam rangka bersama - sama menjaga kawasan dan lingkungan untuk menghidupkan pariwisata alam yang ada di kabupaten Bangli. Dan pada saatnya dimohon kepada Bupati Bangli, I Made Gianyar untuk meresmikan panggung seni dan budaya dan sekaligus pemberian nama terhadap panggung seni dan budaya ini.
Bupati Bangli, I Made Gianyar dalam acara peresmian panggung seni dan budaya sekaligus memberikan nama panggung seni dan budaya, launching panggung seni dan budaya serta Kintamani Bike Park yang ditandai dengan penandatanganan prasasti. Pada hari yang berbahagia, untuk mempermanenkan kegiatan yang dilakukan pada hari ini, Ka Balai KSDA Bali dan Kadis Budpar perlu merancang perda, namanya disempurnakan berikutnya hal hal yang perlu dicatat. Rencananya dengan ditutupnya kegiantan ini maka akan dibuka kegiatan tahun 2018, anggaran Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) murni untuk hadiah. Melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk pelaksanaan kegiatan yang bertaraf internasional. Untuk waktu kegiatan mesti difokuskan (tidak dipadukan), sehingga kegiatan ini memiliki identitas, ciri dan nama tersendiri. Untuk kegiatan tahun depan kalau bisa betul - betul mencirikan ciri internasional. Diharafkan wisatawan yang ada di Kuta dan lainnya bisa mengikuti kegiatan dan menginap di kawasan Kintamani.
Gagasan-gagasan yang sudah terlaksana sebelumnya yaitu Lomba Lintas Alam, sekarang ada lomba bersepeda (Batur Enduro Challenge) dan launching Panggung Seni dan Budaya. Terkait dengan pemberian nama panggung seni dan budaya untuk ide awal atau bahan dasarnya sudah diusulkan oleh Kepala Balai KSDA Bali, yaitu Panggung Seni dan Budaya Dewi Danu. Bupati Bangli dalam hal pemeberian nama panggung seni dan budaya, sebelumnya telah menugaskan Kadisbudpar untuk menanyakan nama yang telah diusulkan kepada salah satu ahli bahasa sansekerta, ahli adat dan ahli budaya yaitu ketua MMDP (Majelis Madya Desa Pekraman), Pak Made Rijasa. Menurut beliau kata "dan" mesti dihilangkan sehingga menjadi "Panggung Seni Budaya. Terus kata "Dewi Danu" tetap dipakai namun perlu ditambahkan kata "Batur" karena Dewi Danu itu ada di mana-mana, bisa di danau Buyan-Tamblingan. Sehingga namanya menjadi "Panggung Seni Budaya Dewi Danu Batur". Untuk selanjutya Bupati Bangli melakukan penandatanganan prasasti.
Panggung Seni Budaya Dewi Danu Batur resmi di buka pada hari Minggu, 10 Desember 2017 dan untuk atraksi pertama kalinya dimeriahkan dengan pentas kesenian genjek dari desa Songan B, Kintamani, Bangli.